“ Membina Kreasi Sejak Dini, Menuai Prestasi Kemudian Hari ”


Rabu, 23 November 2011

Swadaya Pemerhati Sepakbola Seleksi Pemain Usia Muda

Nilmaizar (pelatih Semen Padang)
padangmedia.com - PADANG- Untuk mencari pemain muda berbakat di Sumatera Barat yang akan berguru ke Uruguay, swadaya pemerhati sepakbola usia muda akan mengadakan seleksi tingkat wilayah yang akan dihelat 31 Oktober smpai 7 November 2011. Untuk seleksi terpadu tingkat kota Padang akan dibentang 8-9 November 2011.

Agar pelaksanaan seleksi bisa berjalan dengan maksimal, swadaya pemerhati sepakbola usia dini tersebut mengadakan pertemuan disalah satu restoran di Kota Padang Sabtu (29/10).

Salah seorang pemerhati sepakbola Sumbar H. Suhatman Iman mengatakan tujuan diadakannya seleksi yaitu untuk mencari tiga atau empat orang pemain berbakat yang akan dikirim ke Uruguay. Namun mereka juga harus melakukan seleksi dulu di Jakarta.

Seleksi tersebut menurut Suhatman merupakan ajang pencarian bakat yang dilakukan oleh Yeyen Tumena yang merupakan mantan pemain timnas primavera.

Sedangkan Verry Mulyadi yang ditunjuk sebagai ketua panitia seleksi pemain menerangkan, seleksi tersebut dibagi menjadi tiga wilayah. Masing-masing wilayah mempersiapkan 15 orang pemain untuk dipertandingkan lagi di wilayah kota Padang. Persyaratan pemain yang mengikuti seleksi adalah pemain kelahiran 1 Januari 1995 sampai 31 Desember 1996.

Pembagian wilayah yang telah dilakukan dalam pertemuan tersebut yaitu Wilayah I yang dilatih oleh Tri Gustian akan melakukan seleksi di Lapangan Imam Bonjol. Daerah yang masuk wilayah I yaitu kecamatan Padang Barat, Padang Timur, dan Padang Selatan.

Untuk wilayah II yang dilatih oleh Welliansyah dan Herman Pulalo akan melakukan seleksi di Lapangan Indarung. Daerah yang termasuk wilayah II yaitu Lubuk Kilangan, Pauh, Lubuk Begalung, dan Bungus Teluk Kabung.

Sedangkan wilayah III yang dilatih oleh Jafri Sastra akan melakukan seleksi di lapangan PSTS Tabing. Yang termasuk wilayah III yaitu Padang Utara, Nanggalo, Kuranji, dan Koto Tangah.

Pemain tersebut akan dikerucutkan menjadi dua tim dari Kota Padang. Sedangkan untuk luar Kota Padang juga akan diambil dua tim dari 50 Kota atau dari Sawahlunto.
Untuk seleksi tingkat Sumatera Barat akan dihelat pada 14-16 November di Stadion H.Agus Salim Padang.

Swadaya pemerhati sepakbola itu diprakarsai oleh Suhatman Imam, Verry Mulyadi, Tri Gustian, Nofiardi, Masykur Rauf, Wlliansyah, Yulius Dede, Sudirman, Agus Suardi, Johan Syafril, dan Robby Malvinas.(ridho)

Berduka, Timnas U-23 Kenakan Pita Hitam

INILAH.COM, Jakarta - Dunia sepakbola tanah air kembali berduka ketika berlangsungnya babak final SEA Games XXVI. Dua orang suporter Indonesia meninggal karena terinjak-injak.

Dua korban yang meninggal adalah Reno dan Apriliani. Keduanya harus meregang nyawa ketika hendak memberikan dukungannya kepada timnas U-23 Indonesia di babak final SEA Games XXVI kontra Malaysia. Indonesia sendiri akhirnya kalah dalam drama adu penalti dan hanya meraih medali perak.

Untuk menghormati kedua korban tersebut, beberapa punggawa timnas U-23 mengenakan pita hitam di lengan kirinya sebagai tanda belasungkawa kepada kedua korban. Hal tersebut terlihat ketika beberapa pemain dan pelatih timnas U-23 tampil di acara talkshow Bukan Empat Mata, Rabu (23/11) malam.

Hadir dalam acara tersebut diantaranya adalah Ramdhani Lestaluhu, Abdul Rahman, Gunawan Dwi Cahyo, Okto Maniani, Diego Michiels, Patrich Wanggai, Titus Bonai, Syamsir Alam dan coach Rahmad Darmawan. Semuanya hadir mengenakan jaket merah timnas Indonesia lengkap dengan pita hitam melingkar di lengan kiri.

"Kami turut berduka cita atas tragedi yang menimpa dua suporter Indonesia. Saya salut kepada mereka karena datang dengan sukarela demi memberikan dukungan kepada timnas U-23," ujar Rahmad Darmawan.

"Hari ini kami menggunakan pita hitam demi menghormati kedua korban tersebut. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan tentu harapan saya semoga sepakbola Indonesia bisa lebih bagus kedepannya," tukasnya.

99 Pemain Sepakbola Usia Muda Ikuti Seleksi di Cibubur

JAKARTA (Pos Kota) – Sebanyak 99 pemain sepakbola usia muda berkumpul di Lapangan Buperta, Komplek Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, guna mengikuti Liga Pendidikan Indonesia Camp 2011 (LIPIO CAMP 2011) selama seminggu.
Dari 99 pemain nanti diciutkan menjadi empat pemain untuk dibawa ke Madrid, Spanyol. Di sana mereka akan mendapat pelatihan khusus di Sekolah Sepakbola Mortalas, SSB yang berafiliasi dengan klub Real Madrid, selama setahun.
Sejak Senin (31/10) hingga 6 November mendatang, 99 siswa itu melakukan pelatihan dan seleksi, untuk mendapatkan delapan siswa terbaik, sebelum diseleksi lagi menjadi empat orang. Seleksi dan pelatihan dipimpin mantan pelatih Timnas U-16 Indonesia, Indra Syafri dan Emral Abus dari PSSI, bersama 8 pelatih lainnya, termasuk pelatih kiper, Kurnia Sandy
Selama seminggu mereka akan adu skill, kompetensi, kemampuan dan kepintaran untuk mendapatkan empat tiket pelatihan di Madrid, Spanyol yang merupakan beasiswa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Ketua Liga Pendidikan Indonesia, Toho Cholik Muthohir, mengatakan, terpilihnya 99 pemain muda berbakat ini didapat dari kemampuan mereka mengolah bola sejak mengikuti kompetisi tingkat kabupaten di 23 Propinsi. “Kedua, waktu putaran final Liga Pendidikan Indonesia kemarin, ada tim pemantau seleksi, jadi dua kombinasi tersebut lahirlah 99 pemain ini,” kata dia saat pembukaan LIPIO CAMP 2011 di Cibubur, kemarin.
“Dan bagusnya, SSB Mortalas punya lapangan sendiri berkelas World Class. Pelatihnya standar dari asosiasi sepakbola Spanyol. Dan bagusnya anak-anak nanti dicarikan sekolahnya, mereka home stay serta mereka dicarikan orangtua yang gila bola juga,” papar Thoho.
Toho menambahkan, meski hanya empat pemain yang berangkat ke Mortalas, sisa pemain yang diseleksi bisa dilatih untuk mengisi kompesisi timnas U-16 dan U-17. Bahkan sebagian dari mereka juga akan dikirim ke Uruguay untuk pembinaan usia muda sesuai dengan lima pilar program PSSI. “Jadi 99 pemain ini tidak serta merta kita tinggalkan, mereka pemain berbakat dan harus dibina sejak sekarang,” kata dia.(ian/b)

Menpora: PSSI Fokus Pembinaan Usia Muda

Andi A mallarangeng (Menpora RI)
JAKARTA - Mentri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng meminta kepada segenap pengurus PSSI yang baru untuk menjadikan Kongres Sepak Nasional dua tahun silam sebagai semangat memajukan sepakbola Indonesia.
Dalam sambutannya, Andi pun meminta kepada seluruh pengurus baru PSSI untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang masih tertinggal di era kepengurusan yang sebelumnya sesuai rekomendasi yang dihasilkan KSN.
“Saat KSN kita membahas bahkan menguliti sepakbola dengan segala dinamikanya. Artinya, sudah sejak awal mereka juga mengerti dan memahami masalah dan solusinya,” jelas Andi di hotel Sultan, Selasa (8/11/2011).
“Solusi yang ada harus segera dibahas. Banyak pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh pengurus baru PSSI yang harus segera dikerjakan sesuai dengan rekomendasi KSN,” Andi melanjutkan.
Andi juga berharap banyak, PSSI di bawah kepengurusan baru nanti bisa menjadikan Indonesia menjadi macan Asia. “PSSI bisa memajukan sepakbola sebagai macan asia dalam tahun ke depan. Modal awal menang enam nol (lawan Kamboja) untuk meraih emas sea games bisa terwujud,” sambung Andi.
Andi juga meletakkan ekspektasi selangit PSSI di bawah kepemimpinan Djohar bisa mengemban amanah besar publik sepakbola Indonesia dengan memusatkan perhatian pada pembinaan usia muda. “Beri mereka kesempatan untuk bekerja untuk membangkitkan kembali Indonesia dengan memfokuskan pembinaan pemain di usia dini untuk mewujudkan masyarakat sepakbola Indonesia.”
“Setahun cukup untuk masa transisi dan tahun kedua transisi membangun lapisan pemain dan betul betul fokus dan berkesinambungan pada pembinaan usia muda.
Saya tidak mau dengar persoalannya, saya mau dengar program. Mari kita bicara untuk membangkitkan sepakbola indonesia dan PSSI menjadi talent scouting melihat bakat bakat pemain di seluruh indonesia.
Sumber : Indonews.org

PSSI Gandeng ASSBI dan PESPEX di Pembinaan Usia Muda

Djohar Aripin Hussen (Ketua Umum PSSI)
Jakarta.ssbindonesia.com. —   Perkembangan sepak bola di sepuluh tahun terakhir sangat maju pesat dengan ditandai  banyak berdirinya SSB – SSB yang menghiasi perkembangan sepakbola di tanah air dan tentunya ini sangat menggembirakan sekali bagi para pencinta sepakbola dan khususnya pemain sepakbola itu sendiri. PSSI sebagai lembaga resmi olahraga yang menaungi persepakbolaan di Indonesia melihat perkembangan sepakbola yang signifikan ini, Pengurus baru PSSI mengakomodir dengan salah satu komite di PSSI ada bidang yang mengurusi pembinaan usia muda, ketua  umum PSSI, Djohar menunjuk dan meminta kesediaan dari Bob Hippy salah satu pemain nasional andalan Indonesia ditahun 70 an menjadi Ketua Komite Pengembangan Sepakbola Usia Muda.
PSSI tidak salah tunjuk, karena dibawah komando Bob Hippy, pembinaan sepakbola Usia Muda memiliki program kerja yang bagus sekali, dengan menunjuk Bert Pentury Pelatih Asal Belanda yang menjadi instruktur dalam pendidikan Kepelatihan Pelatih di 20 Provinsi san saat ini sedang berjalan di dua provinsi (Jambi dan Bengkulu) dan menyusul Provinsi selanjutnya adalah Lampung dan Sumatera Utara (Medan), dan Bert Pentury adalah pelatih yang  memiliki Licensi A UEFA KNVB (Koninklijk Nederlandse Voetball Band) atau semacam PSSI nya Belanda.
Selain mengadakan Pendidikan Kepelatihan Pelatih di 20 Provinsi di Indonesia, Bob Hippy juga mendirikan Akademi Sepakbola di 6 Wilayah dan dua Akademi Satelit, dan Bob Hippy menunjuk Timo Scheunemann sebagai Direktur Akademi Sepakbola PSSI dan Timo meminta kesediaan dari Taufik Jursal Effendi dari ASSBI untuk membantu program kerjanya kedepan, karena menurut Timo, sebelum menjadi sebuah akademi sepakbola ada urutan-urutannya pertama adalah Bina Bola dan SSB,  SSB juga memiliki kriteria ada SSB Bintang 1, 2 dan 3 hingga sampai jenjang Akademi.
PSSI meminta ASSBI untuk membantu pelaksanaan verifikasi dan penilaian dari katagori SSB, baik SSB Bintang 2 dan SSB Bintang 3, Taufik Jursal Effendi saat ditanya oleh O Channel TV setelah pertemuan Audiensinya dengan Ketua Umum PSSI yang baru-baru ini dilakukan, Taufik menjelaskan hasil pertemuannya dengan Ketua Umum PSSI, bahwa PSSI meminta dan sekaligus menggandeng ASSBI sebagai organisasi sepakbola yang selama ini melakukan pembinaan SSB di 7 provinsi, untuk membantu PSSI dalam pembinaan usia muda di Indonesia. Mengapa  ASSBI,..? tanya Taufik, karena ASSBI pure (murni) benar-benar mengembangkan sepakbola SSB, ASSBI berharap dengan kerja kerasnya 5 hingga 10 tahun kedepan, PSSI punya banyak stok pemain hebat dan berkualitas karena kata Taufik untuk dapatkan pemain hebat yah, melalui kompetisi yang berjenjang karena hasil dari sebuah kompetisi kita bisa dapatkan pemain andal dan hebat pungkasnya.

SSB BAHAGIA Copyright © 2011 - Powered by Blogger